Ini merupakan pertandingan pertama Everton setelah mereka dikenai pengurangan 10 poin karena pelanggaran aturan keuangan. Para penggemar Everton meresponnya dengan mengangkat ribuan spanduk berisi kemarahan kepada liga di Goodison Park.
Pertandingan baru berjalan tiga menit ketika Garnacho menghasilkan aksi luar biasa yang akan diingat sebagai salah satu gol terhebat dalam sejarah Premier League. Pemain Argentina 19 tahun itu melompat untuk menyambut umpan silang Diogo Dalot dengan voli sempurna dan melepaskan tembakan ke sudut kiri atas gawang Jordan Pickford.
“Saya tidak bisa percaya. Sejujurnya, saya hanya berbalik dan berpikir ‘oh Tuhan’,” kata Garnacho seperti dikutip dari AFP.
Momen ajaib itu berbeda dengan penampilan kurang konsisten lainnya dari United. Meski demikian penalti Marcus Rashford dan gol Anthony Martial memastikan kemenangan bagi pasukan Eric ten Hag, yang kini telah memenangi lima dari enam pertandingan terakhirnya di liga.
“Itu adalah gol fantastis. Masih banyak pertandingan yang akan dimainkan (musim ini), tetapi mungkin itu sudah menjadi gol terbaik musim ini. Kami tahu sebelumnya ini akan sulit, tetapi kami menikmati tantangan tersebut,” kata Eric ten Hag.
United naik ke posisi keenam klasemen sementara dan hanya berjarak enam poin dari pemuncak klasemen, Arsenal.
Tim tamu mendapatkan nuansa penuh ketegangan saat para penggemar Everton menyuarakan rasa frustrasinya kepada otoritas liga, akibat mendapatkan sanksi olahraga terberat dalam sejarah Liga Inggris.
Setelah dua musim berjuang menghindari degradasi, tim asuhan Sean Dyche tampaknya akan berhasil keluar dari masalah berkat penampilan-penampilan bagus belakangan ini. Tetapi sekarang mereka berada di dasar klasemen dan tertinggal lima poin dari zona aman.
Everton membuang sejumlah peluang bagus setelah Garnacho membuka keunggulan United. Dominic Calvert-Lewin dua kali gagal memaksimalkan peluang yang didapat dari sundulan kepala.
Mainoo bersinar pada debutnya
Pemain muda Kobbie Mainoo bersinar dalam penampilan perdananya di Liga Inggris untuk United, dan penyelamatan di garis gawang oleh gelandang itu yang mencegah Dwight McNeil mencetak gol setelah Andre Onana menepis sepakan Calvert-Lewin.
Abdoulaye Doucoure kemudian melewatkan peluang bagus lainnya saat Everton gagal memanfaatkan dominasinya sebelum turun minum.
Nuansa bahwa dunia seolah menentang mereka mereka semakin terasa ketika tinjauan VAR dilakukan pada awal babak kedua, untuk memberikan penalti kontroversial kepada United. Wasit John Brooks awalnya memberikan kartu kuning kepada Martial karena diving setelah dirinya dilanggar oleh Ashley Young di kotak penalti.
Kontak tersebut tampaknya minimal, namun Brooks mengubah keputusannya setelah melihat tayangan ulang.
“Hal-hal mengenai VAR tahun ini, semuanya berantakan. Ini adalah hal yang paling sederhana tetapi sepertinya selalu kacau. Anda tiba-tiba ketinggalan 2-0 dari momen yang seharusnya menguntungkan Anda,” kata Dyche.
Bruno Fernandes memberikan tanggung jawab penalti kepada Rashford dan pemain internasional Inggris itu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencetak gol pertamanya bagi United sejak 3 September.
“Marcus membutuhkan sedikit kepercayaan diri, dia membutuhkan gol. Dia adalah eksekutor penalti yang sangat baik. Saya yakin dia bisa mencetak penalti itu dan Marcus melakukannya dengan sempurna,” kata Fernandes.
Martial mendapat kesempatan bermain karena absennya Rasmus Hojlund yang cedera. Ia kemudian menutup kemenangan terbesar United di liga musim ini dengan menyelesaikan umpan terobosan Fernandes 15 menit sebelum laga usai.
Baca juga: Arsenal menang tipis atas Brentford, Chelsea takluk dari Newcastle
Baca juga: Man City berbagi angka dengan Liverpool setelah bermain imbang 1-1
Baca juga: Arteta berharap Odegaard dapat tampil lawan Brentford
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2023