Tips Diet Sehat Saat Puasa Ramadan, Maksimalkan Momen untuk Turun Berat Badan

Tips Diet Sehat Saat Puasa Ramadan, Maksimalkan Momen untuk Turun Berat Badan

 

Pilih Makanan Bergizi Saat Berbuka dan Sahur

Meskipun intermittent fasting 14:10 tidak membatasi jenis makanan yang dikonsumsi, memilih makanan yang bergizi dapat membantu Sahabat Fimela mendapatkan hasil yang lebih optimal. Saat berbuka dan sahur, utamakan makanan yang kaya nutrisi untuk menjaga energi dan kesehatan selama puasa.

Konsumsi protein tanpa lemak seperti ayam, ikan, tahu, atau tempe untuk membantu menjaga massa otot. Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, dan roti gandum yang dicerna lebih lambat sehingga memberikan energi tahan lama. Jangan lupakan sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan serat, serta lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun untuk mendukung metabolisme tubuh.  

Sebaliknya, hindari makanan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan rasa lapar berlebihan. Makanan olahan yang tinggi gula, karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan kue manis, serta gorengan yang tinggi lemak jenuh sebaiknya dibatasi. Mengurangi konsumsi makanan ini dapat membantu menjaga keseimbangan energi dan mencegah rasa lemas selama puasa.  

Atur Jendela Makan Sesuai Kebutuhan

Salah satu keuntungan menjalankan intermittent fasting selama Ramadan adalah keselarasan pola makan dengan jadwal puasa. Sahabat Fimela bisa menyesuaikan jendela makan dengan waktu berbuka dan sahur agar tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup tanpa makan berlebihan.

Saat berbuka, mulailah dengan air putih dan kurma untuk mengembalikan energi secara perlahan. Setelah itu, konsumsi makanan utama dengan porsi yang seimbang agar tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup.

Jika masih merasa lapar setelah tarawih, Sahabat Fimela bisa mengonsumsi makanan sehat dalam porsi yang cukup agar tidak mengganggu waktu tidur.

Saat sahur, usahakan mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan serat tinggi untuk menjaga rasa kenyang lebih lama, seperti telur, ikan, sayuran, dan biji-bijian. Dengan mengatur jendela makan seperti ini, tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa harus makan secara berlebihan dalam satu waktu.  

Perhatikan Hidrasi dan Hindari Dehidrasi

Salah satu tantangan saat menjalankan intermittent fasting selama Ramadan adalah memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Karena waktu minum terbatas dari berbuka hingga sahur, penting untuk mengonsumsi air putih yang cukup agar tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah lemas.

Untuk memenuhi kebutuhan minimal 8 gelas air per hari, Sahabat Fimela bisa membaginya dengan cara minum 2 gelas saat berbuka untuk menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa, 2 gelas setelah makan malam untuk menjaga keseimbangan cairan, 2 gelas sebelum tidur agar tubuh tetap terhidrasi saat beristirahat, dan 2 gelas saat sahur sebagai persiapan menghadapi puasa di siang hari.

Selain itu, sebaiknya hindari minuman berkafein berlebihan seperti kopi dan teh, karena bersifat diuretik yang dapat meningkatkan pengeluaran cairan dari tubuh. Jika ingin variasi, Sahabat Fimela bisa mengonsumsi air kelapa atau infused water sebagai pilihan yang menyegarkan dan tetap sehat.    

Intermittent fasting 14:10 adalah metode yang selaras dengan pola makan selama Ramadan, sehingga bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan tanpa perlu melakukan diet ketat. Dengan memilih makanan bergizi, mengatur jendela makan secara bijak, serta menjaga hidrasi yang cukup, Sahabat Fimela dapat menjalani puasa dengan lebih nyaman dan tetap bertenaga.

Selain mendapatkan manfaat spiritual, Ramadan juga bisa menjadi momentum untuk memulai gaya hidup sehat yang lebih berkelanjutan. Selamat mencoba dan tetap jaga keseimbangan tubuh selama berpuasa!