Menurutnya, lulusan berpendidikan rendah cenderung lebih fleksibel dan tidak terlalu memilih jenis pekerjaan, sehingga lebih cepat terserap pasar kerja.
“Kebanyakan pengangguran orang muda itu adalah yang lulusan SMA. Lulusan SMA itu sekitar 8-9 persen. Justru yang lulusan SD itu penganggurannya lebih sedikit, sekitar 2 persen. Mungkin karena yang SD gak pilih-pilih kerjaannya, apa saja diambil,” ujar Bob Azam.
Apindo menekankan pentingnya mendorong investasi yang padat karya agar mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja, khususnya generasi muda, sekaligus memperkuat sektor formal dan meningkatkan kualitas lapangan kerja di dalam negeri.
“Nah, ini yang menjadi sorotan bagi kita, supaya investasi yang masuk itu bisa menyerap tenaga kerja,” ujar dia.