Di tengah situasi yang kacau, muncul sebuah ruang baru. Aktivis mulai beralih ke Discord, sebuah aplikasi chat grup yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Di platform tersebut, sebuah server Discord yang dikelola oleh organisasi sipil Hami Nepal dan memiliki lebih dari 145.000 anggota, menjadi forum politik digital yang ramai diikuti oleh banyak peserta protes.
Selama beberapa hari, mereka terlibat dalam perdebatan, menyampaikan berbagai argumen, dan mengadakan jajak pendapat.
Dari diskusi tersebut, satu nama muncul sebagai kandidat favorit: Sushila Karki, mantan ketua Mahkamah Agung Nepal yang terkenal karena ketegasannya dalam melawan korupsi.
Konsensus berhasil dicapai. Mengutip dari Independent, Presiden Ram Chandra Poudel, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel, serta perwakilan gerakan demo Gen-Z sepakat untuk mengangkat Karki.
Dalam sebuah acara yang sederhana di kediaman presiden, yang disiarkan secara nasional pada hari Jumat, perempuan berusia 73 tahun tersebut resmi dilantik sebagai perdana menteri sementara.
Ini menjadikannya sebagai perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut dalam sejarah Nepal. “Parlemen Nepal saat ini adalah Discord,” ungkap Sid Ghimiri, seorang pembuat konten berusia 23 tahun, seperti yang dikutip oleh New York Times.
mengalami kerusakan akibat protes yang terjadi sebelumnya.