Starmer akan bertemu Trump, bahas jaminan keamanan bagi Ukraina

Starmer akan bertemu Trump, bahas jaminan keamanan bagi Ukraina

Moskow (ANTARA) – Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan dia berencana bertemu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam beberapa hari mendatang guna membahas kesepakatan untuk mengakhiri konflik di Ukraina, khususnya mengenai jaminan keamanan bagi Kiev.

Sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa Starmer akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat pada pekan terakhir Februari untuk bertemu Trump.

“Saya akan bertemu Presiden Trump dalam beberapa hari ke depan dan bekerja sama dengannya serta seluruh mitra G7 untuk membantu mengamankan kesepakatan yang kuat,” kata Starmer dalam opini yang dimuat di The Telegraph.

Ia menambahkan bahwa “perdamaian tidak boleh dicapai dengan mengorbankan segalanya” dan menegaskan bahwa Ukraina “harus terlibat langsung dalam negosiasi ini.”

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah melakukan percakapan telepon, di mana mereka membahas penyelesaian konflik di Ukraina.

Kedua pemimpin tersebut sepakat untuk melanjutkan komunikasi secara langsung, termasuk merencanakan pertemuan tatap muka.

Putin sebelumnya juga menegaskan bahwa penyelesaian konflik di Ukraina tidak boleh hanya berujung pada gencatan senjata jangka pendek atau sekadar memberi waktu untuk melakukan konsolidasi dan persenjataan ulang demi melanjutkan pertempuran di kemudian hari, melainkan harus berorientasi pada perdamaian jangka panjang.

Di sisi lain, Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy siap mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan konflik, tetapi tidak merinci syarat-syarat yang akan diajukan.

Trump juga menambahkan bahwa percakapannya dengan Putin bisa terjadi “dalam waktu dekat.”

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Laporan: AS akan temui Rusia bahas perdamaian di Ukraina

Baca juga: Eropa peringatkan tak akan ada perjanjian damai di Ukraina tanpa Eropa

Baca juga: AS peringatkan sanksi, aksi militer jika Rusia tolak runding damai

Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025