Sepanjang Semester I 2025, Indonesia Catat 133 Juta Serangan Siber

Sepanjang Semester I 2025, Indonesia Catat 133 Juta Serangan Siber

Selain botnet, Awanpintar menemukan banyak celah kritis di Common Platform Enumeration (CPE) dan Open Source Vulnerabilities (OSV). Mayoritas kerentanan tersebut memiliki skor 7–10, masuk kategori “high” hingga “critical”.

“Kalau patch tidak segera diterapkan, perangkat bisa langsung disusupi karena itu, kesadaran pengguna dan pembaruan sistem itu mutlak,” kata Yudi.

Menurutnya, banyak serangan siber justru berawal dari kelalaian pemilik perangkat yang enggan memperbarui sistem operasi, server, maupun aplikasi berbasis open source. Celah tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk ransomware, pencurian data, hingga serangan siber lebih masif.

“Kalau dibiarkan, risiko akan makin besar. Update sistem adalah langkah paling dasar untuk bertahan dari serangan,” tambahnya.

 

Sumber: merdeka.com