Diharapkan mendapatkan poin yang lebih dari dua laga tandang, skuad asuhan Shin Tae-yong justru kehilangan tajinya karena hanya mendapatkan satu poin yang didapat saat menahan imbang 1-1 Filipina di Stadion Rizal Memorial, Selasa (21/11), setelah sebelumnya ditumbangkan Irak di Stadion Internasional Basra, Kamis (16/11), dengan skor 1-5.
“Kami sangat respek (pada suporter Indonesia), karena sudah menyemangati kami main di Filipina. Saya harap mereka tetap cinta timnas Indonesia, tetap mendukung. Walau baik dan buruk, tetap selalu didukung,” ujar pemain yang menjadi pencetak gol melawan Filipina itu, melansir dari laman resmi PSSI, Kamis.
Baca juga: Shin Tae-yong tetap percaya diri Indonesia lolos ke putaran ketiga
“Hilangkanlah kritik-kritik yang membuat tim ini menjadi suasananya tidak baik. Semoga pesan dari suporter bisa membangun pemain untuk menjadi lebih baik,” tambahnya.
Dua hasil minor tu menempatkan Indonesia di dasar klasemen sementara Grup F dengan 1 poin, mengoleksi poin yang sama dengan Filipina yang menang selisih gol. Indonesia terpaut dua poin dari Vietnam dan lima poin dari Irak yang ada di puncak klasemen.
Namun, meski demikian, bintang klub Malaysia Sabah FC itu masih optimistis Indonesia lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia karena masih memainkan tiga laga kandang pada tahun depan yakni melawan Vietnam (Maret 2024), Irak (Juni 2024, dan Filipina (Juni 2024).
Baca juga: Indonesia petik poin perdana setelah imbangi Filipina 1-1
“Saya harap tim menjadi lebih semangat, karena main kandang. Kami berharap bisa mendapatkan poin yang lebih baik dibandingkan tandang. Kami bisa semangat bermain di kandang, karena kami memiliki suporter yang luar biasa dalam membangun semangat kami, memotivasi kami,” ucap Saddil.
Dalam kesempatan yang sama, pesepak bola kelahiran Raha, Sulawesi Tenggara itu berkomentar tentang gol yang ia ciptakan melawan Filipina. Menurutnya, gol yang menjadi penyama kedudukan itu adalah hasil kerja sama tim yang baik setelah dirinya menerima assist Ricky Kambuaya yang sebelumnya melakukan aksi individual.
“Mungkin karena bola yang sangat baik diberikan Ricky Kambuaya. Saya merasa bola itu tidak terlalu kencang, dan tidak terlalu pelan. Jadi saya memutuskan untuk menembak,” ucap Saddil.
“Jadi saya berterima kasih, karena ini semua tentang tim, bukan tentang individu. Saya berterima kasih karena bisa berjuang di titik ini, meski banyak kendala. Sekali lagi semua bersyukur atas hasil yang kami dapat,” tutupnya.
Baca juga: Timnas Indonesia telan kekalahan telak dari Irak 1-5
Baca juga: STY: Kami akan tampil lebih baik di laga kandang
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023