Populasi Terus Menyusut, China Kenakan Pajak Kondom demi Dorong Kelahiran

Populasi Terus Menyusut, China Kenakan Pajak Kondom demi Dorong Kelahiran

Untuk membalikkan tren negatif tersebut, pemerintah pusat sudah menggulirkan berbagai kebijakan mendukung angka kelahiran, dari bantuan tunai, subsidi pengasuhan anak, hingga perpanjangan cuti melahirkan dan cuti ayah.

Aturan baru yang menekan angka aborsi non-medis juga diterapkan, sebuah perubahan besar dibandingkan periode sebelumnya saat aborsi dan sterilisasi kerap dipaksakan demi membatasi jumlah penduduk.

Namun, tantangan tetap besar. Laporan YuWa Population Research Institute menunjukkan bahwa biaya membesarkan anak di China termasuk yang tertinggi di dunia, diperkirakan mencapai lebih dari 538.000 yuan (sekitar Rp1,2 miliar) hingga usia 18 tahun.

Tekanan ekonomi, ketidakpastian pekerjaan, dan perubahan gaya hidup membuat banyak anak muda memilih menunda atau tidak memiliki anak sama sekali.

Demografer YuWa, He Yafu, menilai kebijakan pajak baru ini kecil kemungkinan memberi pengaruh instan.

“Menghapus pengecualian PPN hanya langkah simbolis. Namun, ini menunjukkan upaya pemerintah membentuk lingkungan sosial yang lebih ramah keluarga,” ujar He Yafu.