Pisa SC promosi ke Serie A setelah 34 tahun penantian

Pisa SC promosi ke Serie A setelah 34 tahun penantian

Jakarta (ANTARA) – Pisa SC dipastikan promosi ke Serie A musim depan setelah melalui 34 tahun penantian untuk bisa kembali berlaga pada kasta tertinggi Liga Italia.

Kepastian Pisa promosi ke Serie A ini terjadi setelah pesaing terdekat mereka yakni Spezia takluk oleh Reggiana dengan skor 1-2, Minggu malam waktu setempat.

Hasil tersebut membuat Pisa yang berada di peringkat kedua klasemen sementara Serie B dengan torehan 72 poin dari 36 laga, sudah tak mungkin terkejar oleh Spezia di posisi ketiga dengan 63 poin dengan dua laga tersisa.

Skuad asuhan Filippo Inzaghi tersebut mengakhiri penantian untuk tampil pada kompetisi tertinggi sepak bola Italia setelah terakhir kali bermain pada 1991.

Selain itu, ini juga menjadi pencapaian manis untuk Pisa setelah sebelumnya sempat merasakan terdegradasi ke divisi 5 kompetisi sepak bola Italia.

Baca juga: Pisa SC dipastikan promosi ke Serie A musim depan

Perjuangan Pisa kembali ke Serie A

Terakhir kali Pisa tampil di kasta tertinggi sepak bola Italia terjadi pada musim 1990/91 dan ketika musim itu mereka harus terdegradasi ke Serie B setelah mengakhiri kompetisi Serie A di posisi ke-16.

Pada musim tersebut, Pisa hanya mampu mengumpulkan 22 poin dari 34 pertandingan dengan rincian mengemas delapan kemenangan, enam imbang dan 20 kekalahan.

Ketika itu, Pisa terdegradasi ke Serie B bersama Lecce di posisi 15, Cesena di peringkat 17 dan Bologna sebagai tim yang menempati posisi juru kunci.

Selanjutnya Pisa sempat bertahan di Serie B selama tiga musim, namun ketika musim 1993/94 mereka harus terdegradasi ke Eccelenza (divisi kelima kasta sepak bola Italia secara regional) karena klub tersebut mengalami masalah finansial.

Setelah sempat bertarung di Eccellenza selama dua musim, Pisa dapat bangkit secara perlahan setelah promosi ke Serie C2 (divisi keempat) pada tahun 1996 dan Serie C1 (divisi ketiga) pada tahun 1999.

Pisa sukses kembali ke Serie B untuk musim 2007/08 setelah berhasil menjadi juara Serie C1 musim 2006/07 dengan mengalahkan Venezia di semifinal dan Monza di final pada babak play-off promosi.

Ketika kembali berlaga di Serie B, Pisa sempat tampil menjanjikan dengan melaju hingga semifinal play-off promosi, namun takluk dari Lecce dengan agregat 1-3 pada babak semifinal.

Setelah sempat tampil menjanjikan pada musim 2007/08 di Serie B, Pisa kembali harus terdegradasi karena hanya mampu bertengger di peringkat ke-20 klasemen akhir dengan 48 poin dari 42 pertandingan.

Selain itu, serangkaian masalah keuangan serius yang mencegah Pisa mendaftar di Divisi Lega Pro Prima (divisi ketiga) dan pada bulan Juli 2009 klub dikeluarkan dari Federasi Sepak Bola Italia untuk kedua kalinya dalam sejarahnya.

Setelah sempat tak terdaftar di federasi, Pisa dibentuk kembali dengan didirikan kembali dengan nama A.C. Pisa 1909 S.S.D. (di mana S.S.D. merupakan akhiran resmi yang diwajibkan oleh FIGC) untuk memulai lagi dari Serie D di bawah kepemilikan baru.

Di akhir musim, Pisa memenangkan Grup D Serie D dan dipromosikan ke Lega Pro Seconda Divisione untuk musim 2010–11. Tim tersebut kemudian diterima di Lega Pro Prima Divisione untuk musim 2010–11 untuk mengisi kekosongan yang disebabkan oleh serangkaian klub yang dikeluarkan dari divisi kedua dan ketiga sistem liga sepak bola Italia. Dengan demikian, akhiran resmi S.S.D. dihilangkan dan digantikan oleh S.r.l.

Pada 12 Juni 2016, Pisa mendapat promosi ke Serie B setelah tujuh tahun bertarung di Serie C dengan mengalahkan Maceratese (3–1), Pordenone (3–0) dan Foggia di final play-off dua leg (agregat 5–3), namun, klub tersebut terdegradasi ke Serie C 2016/17 pada musim berikutnya setelah finis di posisi juru kunci.

Pisa harus kembali bertarung di Serie C dan baru berhasil promosi ke Serie B pada musim 2018/19 dan selanjutnya mampu terus bertahan di kasta kedua sepak bola Italia tersebut.

Mimpi Pisa untuk kembali ke Serie A akhirnya baru bisa terwujud pada musim 2024/25 setelah berhasil menempati peringkat kedua klasemen sementara Serie B dengan 72 poin dari 36 pertandingan dengan dua laga tersisa.

Baca juga: Lazio naik ke zona Liga Champions usai menang tipis 1-0 atas Empoli

Serie B musim ini

Keberhasilan Pisa promosi ke Serie A musim depan tidak terlepas dari pemain-pemain mereka yang berhasil memberikan kontribusi positif untuk tim.

Pemain sayap Matteo Tramoni mampu menciptakan 13 gol untuk Pisa pada kompetisi Serie B musim ini. Pemain asal Italia itu juga kini berada di peringkat kelima daftar pencetak gol terbanyak, terpaut lima gol dari penyerang Sassuolo Armand Lauriente di posisi pertama.

Pisa menjadi tim paling tajam kedua di kompetisi Serie B musim ini dengan 59 gol dari 36 laga, sementara tim yang paling tajam sejauh ini masih dipegang oleh peringkat pertama Sassuolo.

Selain lini depan, lini belakang juga memegang peran kunci dalam keberhasilan Pisa promosi ke Serie A musim depan setelah hanya kebobolan 31 gol dari 36 laga yang sudah dimainkan.

Berstatus tim dengan pertahanan terbaik kedua di Serie B musim ini, Pisa hanya tidak lebih baik dari Spezia yang baru kebobolan 29 gol sejauh ini.

Baca juga: Jay Idzes lakukan handball, Venezia ditahan imbang Torino 1-1

Pelatih spesialis promosi

Selain memiliki pemain yang bagus dalam bertahan serta menyerang, musim ini Pisa juga ditangani oleh pelatih spesialis promosi yakni Filippo Inzaghi.

Filippo Inzaghi ditunjuk sebagai pelatih kepala Pisa pada 3 Juli 2024 untuk menggantikan Alberto Aquilani yang tak diperpanjang kontraknya oleh manajemen klub.

Inzaghi memiliki rekor cukup baik ketika menangani tim-tim di Serie B dan pencapaian terbaiknya adalah membawa promosi Benevento promosi ke Serie A musim 2019/20, meski pada akhirnya mereka hanya bertahan semusim di kasta tertinggi.

Sementara, ketika menangani tim-tim di Serie A, Inzaghi tercatat tidak bisa berbuat banyak karena sempat dipecat sebelum kontrak berakhir, atau kembali terdegradasi ke Serie B.

Patut dinantikan selanjutnya bagaimana sepak terjang Inzaghi bersama Pisa SC pada kompetisi Serie A musim 2025/26 mendatang.

Baca juga: Berlusconi ingin Monza raih gelar Liga Italia dan Liga Champions

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025