Dalam risetnya, Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebut pelemahan IHSG dipicu sikap wait and see investor terhadap arah kebijakan fiskal pasca pergantian Menkeu. Investor menanti konsistensi disiplin fiskal yang akan dijalankan Purbaya Yudhi Sadewa.
Pada sesi kedua perdagangan, tekanan IHSG makin terasa. Berdasarkan data RTI pukul 15.18 WIB, IHSG turun 1,7% ke level 7.631. Indeks LQ45 juga terkoreksi 1,7% menjadi 770. Semua indeks acuan berada di zona merah.
Saat itu, IHSG mencatat level tertinggi 7.791,33 dan terendah 7.619,71. Sebanyak 508 saham melemah, 189 menguat, dan 107 stagnan. Total transaksi mencapai Rp20,3 triliun dengan volume 34,5 miliar saham. Rupiah pun makin tertekan di level Rp16.493 per dolar AS.
Hampir semua sektor tertekan, kecuali industri dan consumer cyclical yang masih menguat tipis. Sektor energi melemah 1,3%, basic -0,98%, consumer nonsiklikal -0,63%, kesehatan -0,34%, keuangan -1,88%, serta properti, teknologi, dan infrastruktur yang juga terkoreksi signifikan.
Sumber: merdeka.com