Razzi Taruna berujar, untuk bisa menakhodai tim musim depan sang arsitek harus mengikuti kursus penyetaraan lisensi kepelatihan. Seusai regulasi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) alias operator kompetisi mewajibkan para pelatih Liga 1 memiliki lisensi AFC A Pro.
“Jadi kalau bisa pelatih memegang UEFA Pro dan AFC Pro itu langsung mesti didafarkan. Tapi kalau punya lisensi Pro lain, harus melakukan namanya penyetaraan. Sepertinya negara atau konfederasi asalnya Marcos Reina ini kayaknya enggak masuk ke kita, dia Meksiko kebetulan,” terang Razzi.
“Makanya awal tidak bilang kami ngambil dia. Jadi sebelum kami ngambil dia, kami mesti cek dulu, gitu poinnya. Ini biar diberitakannya enggak salah.”
“Contoh ada lima sampai enam opsi pelatih terus ketiganya punya UEFA Pro atau AFC Pro, lalu yang dua enggak punya. Artinya, yang dua itu saya kerjakan untuk saya cek, jadi enggak cuma dia. Kami masih menunggu hasilnya apa,” sambungnya.