Madrid –
Carlo Ancelotti mengklaim sudah dua kali meminta perubahan jadwal Real Madrid melawan Villarreal. LaLiga membantahnya.
Ancelotti mengungkap kekesalannya kepada LaLiga. Sebab, laga Madrid vs Villarreal digelar kurang dari 72 jam sejak laga terakhir dimainkan Los Blancos.
Madrid sempat protes terkait laga melawan Villarreal, sebab sempat menghadapi Atletico Madrid di babak 16 besar Liga Champions, Rabu (12/3) waktu setempat. Vinicius Jr sudah harus kembali bermain melawan Villarreal pada Sabtu (15/3) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat, Madrid cuma punya jeda istirahat selama 66 jam sejak laga Atletico ke Villarreal. Hal itu yang diprotes Ancelotti, mengingat FIFA punya rekomendasi 72 jam bagi pemain untuk istirahat.
Usai laga melawan Villarreal, Carlo Ancelotti mengaku sudah dua kali mendesak jadwal diubah. Pelatih Italia itu menyebut LaLiga tak merespons dan berjanji Real Madrid takkan mau lagi bermain dengan situasi seperti ini.
Marca kemudian menyebut, LaLiga membantah klaim tersebut. LaLiga balik menuding Madrid tak membuat protes sejak jadwal laga melawan Villarreal ditetapkan pada 25 Februari lalu.
LaLiga juga beranggapan bahwa sebelumnya ada perubahan jadwal diminta dan sudah dikabulkan. Kemudian, LaLiga beranggapan periode 72 jam dari FIFA adalah bersifat rekomendasi, bukan aturan yang harus dijalankan.
Periode itu dinilai sudah memenuhi unsur dua hari penuh beristirahat antara satu laga ke laga lainnya. Alhasil, laga Madrid vs Villarreal sudah layak untuk digelar.
Laga tersebut akhirnya dimenangkan Madrid dengan susah payah. Sempat tertinggal lewat gol Juan Foyth, tim tamu berbalik unggul lewat brace Kylian Mbappe.
Kemenangan membuat Real Madrid sementara naik ke puncak klasemen Liga Spanyol dengan 60 poin dari 28 laga, unggul tiga poin dari Barcelona yang baru main 26 kali. Sementara Villarreal tertahan di posisi lima dengan 44 poin.
(yna/adp)