Ini Proyeksi Tarif Listrik 2026 Beserta Perincian Alokasi Subsidi

Ini Proyeksi Tarif Listrik 2026 Beserta Perincian Alokasi Subsidi

Pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran untuk subsidi listrik yang cukup besar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Menurut Kementerian ESDM, anggaran subsidi listrik untuk 2026 berkisar antara Rp97,37 triliun hingga Rp104,97 triliun.

Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya, yaitu Rp87,72 triliun pada 2025. Hal ini mencerminkan adanya pertumbuhan yang substansial dalam alokasi anggaran tersebut.

Peningkatan anggaran subsidi listrik ini dipicu oleh beberapa faktor penting. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik, yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, peningkatan penggunaan biomassa untuk co-firing di PLTU, serta kenaikan bauran energi BBM.

Selain itu, bertambahnya volume listrik yang disubsidi juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya anggaran subsidi. Dengan demikian, pemerintah berusaha untuk memastikan ketersediaan energi yang cukup bagi masyarakat.

Subsidi listrik ini difokuskan untuk membantu rumah tangga miskin dan rentan, terutama yang menggunakan daya 450 VA dan 900 VA. Selain itu, bisnis kecil, industri kecil, dan fasilitas sosial juga menjadi sasaran penerima subsidi ini.

Pemerintah menargetkan sekitar 44,88 juta pelanggan rumah tangga akan mendapatkan manfaat dari subsidi listrik tersebut. Dengan langkah ini, pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa bantuan energi dapat tepat sasaran kepada mereka yang paling membutuhkan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.