Hanya tiga kali dalam 10 musim terakhir, top skor dari tim juara liga mencetak kurang dari 20 gol, dan dua di antaranya datang dari Manchester City, itu pun hampir tidak masuk hitungan, mengingat dominasi yang dimiliki Pep Guardiola di liga selama berada di Inggris serta sistem permainan mereka yang membuat banyak pemain berbeda bisa mencetak dua digit gol. Rata-rata gol top skor tim juara liga dalam satu dekade terakhir adalah 22,5 gol, dan itu adalah angka yang sangat mungkin dicapai oleh Gyokeres musim ini karena dukungan servis yang ia dapatkan.
Pada musim 2024/2025, ada lima pemain yang mencetak 20 gol atau lebih di Premier League, dan tiga tim yang memiliki pemain dengan 20 gol atau lebih finis di posisi empat besar. Itu harus menjadi tolok ukur bagi Gyokeres di Arsenal musim ini. Musim lalu ada banyak momen di mana satu gol saja seharusnya bisa mengubah nasib mereka, ketika Arsenal kalah dalam perebutan gelar dari Liverpool dengan selisih 10 poin. Memang jaraknya cukup jauh, tapi The Gunners mencatat jumlah hasil imbang terbanyak kedua di liga dengan 14 kali, sementara tiga dari empat kekalahan mereka hanya beda satu gol saja. Jika punya striker yang lebih klinis, hasilnya kemungkinan besar akan berbeda.
Gabriel Jesus dan Kai Havertz yang bergantian menjadi ujung tombak Arsenal mencetak total 22 gol dan enam assist, sedangkan Gyokeres musim lalu mencetak 39 gol hanya di liga bersama Sporting. Tiga musim terakhir, top skor Arsenal rata-rata hanya mencetak 13,3 gol per musim. Memang wajar jika jumlah gol Gyokeres akan menurun di Premier League, tapi jika ia bisa mencapai 20 gol atau lebih, Arsenal punya peluang besar untuk meraih gelar juara musim depan.