Liputan6.com, Jakarta – Bencana banjir dan longsor terjadi di Aceh sejak Selasa 18 November 2025. Akibatnya bencana banjir dan longsor Aceh tersebut, berbagai kerugian pun dialami kota dengan julukan Serambi Mekah itu.
Pada Sabtu 21 November, tangis Gubernur Aceh Muzakir Manaf pecah saat menceritakan bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah yang dipimpinnya tersebut.
Bahkan, Muzakir menyebut, bencana banjir dan longsor Aceh itu bak tsunami kedua yang menghantam. Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran menurut Muzakir, ada 4 kampung yang hilang entah kemana terbawa air.
“Ada beberapa kampung hilang entah ke mana, yaitu Sawang, Jambo Aye, juga Bireuen, Peusangan. Malam itu empat kampung gak tau entah ke mana. Jadi, Aceh sekarang seperti tsunami kedua,” ujar Muzakir seperti dikutip dari keterangan video, Selasa (2/12/2025).
Seperti apakah kerugian yang dialami Aceh? Berdasarkan data pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Senin 1 Desember 2025 hingga pukul 19.56 WIB malam, total korban meninggal akibat bencana di Aceh mencapai 173 orang.
“Korban yang meninggal dunia dilaporkan sebanyak 173 orang,” kata Ketua Tim Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh M Nasir di Banda Aceh.
Dia menjelaskan, bencana hidrometeorologi Aceh yang terjadi sejak 18 November 2025 telah berdampak pada 18 kabupaten/kota di Aceh, tersebar di 226 kecamatan dan 3.310 gampong (desa).
Lantas, seperti apa dampak bencana, kerusakan, hingga kerugian yang dialami usai bencana banjir dan longsor Aceh? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: