Suswanto mengakui sangat sulit menandingi pergerakan dan skill Shin Tae-yong.
“Mobilitas Shin Tae-yong tak hanya liat dan ulet. Bola di kakinya juga sulit direbut bila dia tak dijatuhkan. Saya dulu juga susah mengantisipasi umpannya. Bola-bolanya sulit ditebak. Saya kira dia mau umpan ke pemain lain, ternyata dia giring sendiri dengan kecepatan hingga sulit mengejarnya,” kenang Suswanto,
Padahal, pada 2004, usia Shin Tae-yong sudah masuk 34 tahun. Sedangkan Suswanto masih menginjak 22 tahun. Sebuah perbedaan umur yang terpaut jauh.
“Di usia 34 tahun, Shin Tae-yong masih punya fisik prima dan visi bermain bagus. Bagaimana jika dia masih di usia produktif seperti Marcelino Ferdinan sekarang. Shin Tae-yong tak hanya bertalenta, tapi juga punya pengalaman mumpuni. Spiritnya juga luar biasa. Saya akui memang beda jauh kualitas pemain Timnas Korsel dengan Timnas Indonesia,” tutur Suswanto yang pernah jadi pemain Timnas Indonesia U-19 ini.