Jakarta (ANTARA) – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyoroti pelaksanaan undian (drawing) kompetisi Liga 4 yang dinilai berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menekankan pentingnya integritas dalam setiap pelaksanaan kompetisi di semua level.
“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga,” tegas Erick Thohir dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat.
PSSI menilai kejadian ini mencederai semangat fair play serta merusak kepercayaan terhadap sistem kompetisi sepak bola nasional.
Lebih lanjut, Erick meminta agar drawing ulang dilakukan demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi sepak bola Indonesia.
“Kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” jelasnya.
Baca juga: Presiden dukung penuh rencana PSSI bentuk klub-klub amatir di daerah
PSSI mengingatkan bahwa setiap jenjang kompetisi, termasuk Liga 4, merupakan bagian penting dari ekosistem sepak bola Indonesia yang sedang dibangun secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Proses dan tata kelola kompetisi harus dijaga dengan penuh tanggung jawab agar cita-cita menuju sepak bola Indonesia yang profesional dan berprestasi bisa tercapai.
PSSI juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak penyelenggara drawing Liga 4 dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Seperti diketahui undian Liga 4 viral setelah diduga ada yang janggal pada saat pengundian. Seorang pria yang melakukan pengundian membuka bola di bawah meja sehingga tidak terlihat apa yang terjadi di sana.
Banyak yang menilai undian tersebut tidak fair karena kemungkinan kertas hasil undian ditukar saat tertutup meja. Video pengundian itu menjadi sorotan di media sosial pada Jumat 11 April 2025.
Baca juga: Erick Thohir pastikan program Timnas Indonesia berjalan berjenjang
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025