China pecat Branko Ivankovic akibat gagal lolos ke Piala Dunia 2026

China pecat Branko Ivankovic akibat gagal lolos ke Piala Dunia 2026

Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Sepak Bola China (CFA) pada Jumat memecat pelatih tim nasional Branko Ivankovic setelah gagal meloloskan tim ini ke Piala Dunia 2026.

Keputusan ini diambil menyusul serangkaian hasil buruk selama babak kualifikasi.

China, yang baru sekali tampil dalam Piala Dunia, gagal mengulang prestasi tersebut setelah kalah 0-1 dari Indonesia pada awal Juni, yang praktis mengakhiri harapan China.

“Karena tim nasional putra China gagal lolos ke babak play-off, maka kontrak pelatih dan stafnya otomatis berakhir sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tulis Shanghai Daily pada Jumat

“Branko Ivankovic tidak akan lagi memimpin tim nasional China.”

China menempati posisi kedua terbawah Grup C zona Asia, setelah memenangkan tiga dari 10 pertandingan.

Baca juga: Erick minta putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 berjalan adil

Ivankovic pernah melatih klub Dinamo Zagreb dan tim nasional Iran.

Sebagai pengganti sementara, CFA menunjuk pelatih tim nasional U-19 China asal Serbia, Dejan Djurdjevic.

China saat ini berada di peringkat 94 dunia FIFA. Posisi itu melanjutkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir.

Tim ini kerap menjadi bahan olok-olok penggemar di dalam negeri akibat performa buruk, serta serangkaian skandal korupsi yang terus membayangi dunia sepak bola China.

Presiden China Xi Jinping pernah menyatakan impiannya China menjuarai Piala Dunia suatu waktu.

Namun kegagalan teranyar ini membuat China tetap memiliki satu penampilan di Piala Dunia, yakni 2002. Saat itu China yang dilatih Bora Milutinovic gagal meraih satu poin pun, gagal mencetak gol, dan kemasukan sembilan gol.

Baca juga: Qatar dan Arab Saudi tuan rumah putaran keempat kualifikasi zona Asia

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.