Berbanding terbalik 180 derajat dengan Palace, Chelsea adalah tim dengan tingkat variabilitas skuad tertinggi di Liga Primer. Enzo Maresca, yang menghadapi potensi musim maraton dengan 67 pertandingan, menerapkan kebijakan rotasi yang agresif. The Blues memiliki peringkat stabilitas skuad terendah di liga, yaitu hanya 74,7 persen, yang menunjukkan betapa seringnya susunan pemain mereka berubah dari pekan ke pekan.
Statistik mencatat bahwa Maresca telah melakukan 47 perubahan pada starting line-up sejauh ini, jumlah terbanyak di antara klub papan atas. Ia juga telah menurunkan 25 pemain berbeda di liga. Hanya kiper Robert Sanchez yang tercatat tampil sebagai starter dalam seluruh 16 pertandingan liga. Sisanya adalah bongkar pasang yang konstan, didorong oleh kedalaman skuad yang gemuk dan kebutuhan taktis.
Faktor eksternal juga memainkan peran besar dalam ketidakstabilan ini. Chelsea memimpin liga dalam hal kartu merah (5 kartu), yang memaksa Maresca melakukan rotasi paksa akibat skorsing. Selain itu, pramusim yang pendek pasca Piala Dunia Antarklub membuat manajemen kebugaran menjadi prioritas utama. Maresca berusaha menjaga kaki-kaki pemainnya tetap segar, meski harus mengorbankan konsistensi line-up.
Bagi Chelsea, rotasi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan untuk bertahan hidup. Namun, pendekatan ini sering dipertanyakan karena sulitnya membangun ritme permainan yang padu. Grafik penggunaan skuad Chelsea menunjukkan distribusi menit bermain yang sangat luas dan beragam, sangat kontras dengan grafik Palace yang terkonsentrasi pada segelintir pemain.
Statistik Rotasi Skuad Chelsea
| Metrik | Statistik | Keterangan |
| Perubahan Starting XI | 47 | Terbanyak (Top Flight) |
| Pemain Digunakan | 25 | Rotasi Luas |
| Stabilitas Skuad | 74,7 persen | Terendah di Liga |
| Kartu Merah | 5 | Terbanyak (Penyebab Rotasi Paksa) |