Pelatih Irak: Duel Lawan Timnas Indonesia U-23 Jadi Kesempatan Terakhir

Pelatih Irak: Duel Lawan Timnas Indonesia U-23 Jadi Kesempatan Terakhir

Shenaishil meminta pemain agar segera melupakan kekalahan dari Jepang yang dianggap sebagai salah satu tim terbaik di Asia.

Pelatih Irak Radhi Shenaishil menegaskan peluang tim besutannya untuk merebut tiket otomatis ke Olimpiade Paris 2024 belum tertutup, dan menyebut duel melawan timnas Indonesia U-23 tidak akan mudah.

Irak gagal melangkah ke final setelah dikalahkan Jepang 2-0 di Stadion Jassim Bin Hamad, Selasa (30/4) dini hari WIB. Kedua gol Jepang masing-masing dilesakkan Mao Hosoya pada menit ke-28, dan Ryotaro Araki tiga menit menjelag babak pertama berakhir.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Shenaishil mengungkapkan, Irak tidak akan membuang peluang untuk kedua kalinya dalam upaya mereka merebut tiket otomatis ke Olimpiade. Shenaishil meminta pemain agar segera melupakan kekalahan dari Jepang.

“Kekalahan dari Jepang sangat berat dan membuat kami sedih. Tapi target utama kami adalah lolos ke Olimpiade. Pemain harus bisa kembali ke kondisi mereka agar bisa memperlihatkan performa bagus melawan Indonesia demi mendapatkan tiket ke Olimpiade,” ujar Shenaishil.

“Tidak ada pertandingan yang mudah di turnamen ini, dan tim yang berhasil melangkah ke semi-final adalah tim kuat.”

Radhi Shenaishil - Irak U-23IFA

Hanya saja, Irak dikhawatirkan kehilangan Karrar Mohammed Ali yang mendapatkan cedera di laga melawan Jepang. Kendati demikian, Shenaishil tidak terlalu mengkhawatirkan situasi tersebut, dan meyakini Karrar akan pulih sebelum duel melawan timnas U-23.

“Cederanya tidak mengkperlu dikhawatirkan, dan peluang kita masih ada. Pertandingan melawan Indonesia adalah kesempatan terakhir, dan kami harus mewujudkannya impian jutaan orang,” kata Shenaishil.

Mengenai kegagalan menaklukkan Jepang, Shenaishil mengakui anak asuhnya masih kalah kelas dibandingkan tim lawan. Shenaishil merasa puas dengan performa anak asuhnya selama turnamen kelompok umur ini.

“Kami menghadapi tim dengaan level tinggi, termasuk sejumlah pemain profesional dari luar Jepang. Saya mengapresiasi performa pemain, meski membuat sejumlah kesalahan posisi di babak pertama,” ucap Shenaishil.

“Penampilan kami kemudian membaik, tapi kami membuang peluang di awal babak kedua. Tapi Jepang memang salah satu tim terbaik di benua ini, sehingga kami terpaksa mengubah permainan.”