Perang Bintang Turnamen Sepakbola Putri: Perkasa Di Setiap Laga, Tim All-Stars Kudus Raih Gelar Juara

Perang Bintang Turnamen Sepakbola Putri: Perkasa Di Setiap Laga, Tim All-Stars Kudus Raih Gelar Juara

Tim All-Stars Kudus sukses mencatatkan sejarah sebagai kampiun pada gelaran perdana MilkLife Soccer Challenge All-Stars.

Tim All-Stars Kudus sukses mencatatkan sejarah sebagai kampiun pada gelaran perdana MilkLife Soccer Challenge All-Stars yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife. Dalam laga final yang digelar di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (26/1), anak-anak asuhan Coach Yayat Hidayat membekap perlawanan Tim All-Stars Solo dengan skor 1-0.

Mencuplik jalannya pertandingan, kedua tim memulai laga dengan agresivitas yang cukup tinggi dengan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Serangan demi serangan dibangun kedua tim demi merobek jantung pertahanan. Sayang, upaya itu belum membuahkan hasil di papan skor hingga turun minum.

Gol tunggal di laga final itu tercipta di babak kedua melalui skema sepak pojok. Tendangan striker Tim All-Stars Kudus, Giada Soebianto yang melabung ke arah gawang, lolos dari hadangan kiper Tim All-Stars Solo, Queenza Auradista. Kemelut di depan pun terjadi hingga striker Tim All Stars Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi, melakukan sontekan sehingga bola meluncur ke gawang. Kedudukan bertahan 1-0 hingga wasit meniup peluit panjang.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Kapten Tim All-Stars Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi bersyukur atas capaian di ajang level nasional itu. Terlebih para pemain terbaik dari delapan kota bertemu untuk adu kemampuan mengolah ‘si kulit bundar’ di lapangan.

“Bangga bisa masuk ke final dan alhamdulilah babak kedua bisa mencetak gol berkat kerjasama yang baik. Terima kasih untuk Tim All-Star Kudus, tim pelatih karena kerja sama kita bisa membanggakan Kota Kudus sebagai tuan rumah,” ucap Asyifa.

MilkLife Soccer ChallengeIstimewa

Di sisi lain, tim All-Stars Solo juga menunjukkan performa mumpuni baik dari segi permainan maupun mental para pemain. Tercatat dua kali kalah pada fase grup pada Jumat (24/1) tidak menyurutkan mental skuad asuhan Maya Susmita itu untuk merebut tiket ke partai final. Mereka bangkit dan meraih dua kemenangan pada pertandingan fase grup dan semi-final pada Sabtu (25/1) ketika menghadapi Tangerang dan Jakarta.

Menerapkan strategi bertahan lalu serang balik, Tim All-Stars Solo dengan gigih mampu menutup peluang lawan agar tidak menambah poin.

“Penggawa Tim All-Stars Solo masih tidak menyangka masuk final. Meski sempat tertinggal di awal turnamen, mereka tetap menyelesaikan pertandingan dengan baik hingga menit akhir. Mereka tidak patah semangat hingga saat ini. Semoga semakin banyak pemain putri Solo yang ikut MilkLife Soccer Challenge dan menekuni sepak bola, sehingga semakin banyak pemain profesional yang lahir,” ucap Maya.

Di pertandingan lainnya, Tim All-Stars Surabaya berhasil memenangkan peringkat tiga di turnamen ini usai memetik kemenangan 2-1 atas Tim All-Stars Jakarta. Sempat tertinggal 0-1 di menit ke-4 yang dicetak oleh Khansa Nisa Arrosid lewat situasi tendangan bebas, permainan menyerang agresif yang diperlihatkan Tim All-Stars Surabaya membuahkan hasil pada menit ke-12. Locita Waranggani Olah Nismara mencetak gol setelah melepaskan tendangan gantung yang sulit diantisipasi kiper Nafa Aprilia. Skor 1-1 untuk kedua tim.

Memasuki menit ke-17, Tim All-Stars Surabaya mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1 lewat gol sundulan yang diciptakan Keysa A.M. Nian. Dalam situasi tertinggal, Tim All-Stars Jakarta berusaha meningkatkan intensitas menyerang, meski mendapatkan beberapa peluang tambahan tetap tidak terjadi gol hingga pertandingan berakhir. 

MilkLife Soccer ChallengeIstimewa

Disaksikan Pelatih dan Pemain Timnas Putri

Laga final perang bintang ini juga disaksikan langsung oleh Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki. Coach Mochi, sapaan karibnya, mengapresiasi para pemain yang sudah menampilkan kemampuan selama pertandingan bergulir. Ia melihat potensi pesepakbola putri yang masih dapat terus diasah agar memiliki kemampuan mumpuni. 

“Saya melihat mereka sudah berusaha dengan keras untuk menjadi juara. Pada pertandingan final ini banyak permainan bagus yang dikeluarkan pemain mulai dari kemampuan dasar hingga kerjasama tim yang baik,” katanya. Selain Coach Mochi, tiga pemain timnas putri Indonesia juga turut hadir pada turnamen kali ini, yaitu Claudia Scheunemann, Sheva Imut, dan Shafira Ika.

Pelatih yang pernah membawa Timnas Wanita Jepang meraih Juara Piala Dunia Wanita pada 2011 ini mengungkapkan, untuk menjadi pemain timnas putri Indonesia, tidak hanya dibutuhkan bakat dan kemampuan, tetapi juga pemahaman mendalam soal sepak bola. Hal tersebut bisa mulai ditanamkan sejak usia dini. “Untuk menjadi pemain nasional jalannya masih panjang, tetapi ini permulaan bagus dengan memulai dari usia dini. Banyak pemain potensial tetapi pemain yang paham soal sepak bola, bisa beradaptasi dan menguasai dasar sepak bola itulah yang dicari,” tandas Coach Mochi.

Konsisten dan Berjenjang

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir antusias menyambut pembinaan dan pemassalan sepakbola putri usia dini KU 10 dan KU 12, melalui penyelenggaraan turnamen tersebut. Pencarian bakat atlet sejak usia dini dinilai menjadi pondasi utama untuk meraih prestasi terbaik di semua cabang olahraga.

“Tak terkecuali bagi sepak bola putri Indonesia yang saat ini mulai menggeliat, sehingga arah pengembangan untuk membangun ekosistem sepak bola putri harus mulai dari level grassroot. Atas dasar itulah pemassalan sejak usia dini menjadi kunci,” tegas Erick.

Erick melanjutkan, bahwa dirinya optimistis jika seluruh pihak tekun dan seksama mencari bakat-bakat terpendam para atlet belia di ajang ini, atau di berbagai sekolah maupun klub-klub sepak bola putri yang mulai bermunculan, secara perlahan namun pasti akan mendapatkan talenta-talenta terbaik yang bisa lebih berkembang di masa depan. 

“Tak ada jalan instan di olahraga. Saya berharap MilkLife Soccer Challenge All-Stars menjadi embrio awal, sekaligus contoh yang akan diikuti banyak pihak dan sponsor dalam membangun sepak bola putri demi terus mengibarkan nama Indonesia,” paparnya.

MilkLife Soccer ChallengeIstimewa

Berikut Daftar pemenang MilkLife Soccer Challenge All-Stars:

Juara I                     : All-Stars Kudus

Juara II                 : All-Stars Solo

Juara III                : All-Stars Surabaya

Best Goal Keeper     : Alya Putri Ariyanto (All-Stars Kudus)

Best Player                : Asyifa Sholawa Farizqi (All-Stars Kudus)

Top Scorer                : Kesya A. M. Nian (All-Stars Surabaya)

Berikut daftar line-up tim JSSL (nama – sekolah):

Tim U–12:

  1. Ayla Putri Ariyanto – SD 1 Wergu Kulon Kudus (Goal Keeper)
  2. Queisha Sava Azzalva – SD UT Bumi Kartini Jepara (Goal Keeper)
  3. Rere Zenita Farza – SD UT Bumi Kartini Jepara
  4. Adinda Resti Widayati – SDN Tempel Surakarta
  5. Riyanti Saffana Suryani – SDN 129 Rancasawo Margasari Bandung
  6. Andien Haifa Syakira – SD Cinta Kasih Tsu Chi Jakarta 
  7. Locita Waranggani – SDN Pacarkeling V Surabaya
  8. Albianca Raula – SDN Kebagusan 03 Jakarta
  9. Ika Wonda – SD Kristen Manahan Surakarta
  10. Rara Zenita Fatin – SD UT Bumi Kartini Jepara
  11. Giada Soebianto – Edison Elementary California Los Angeles, USA
  12. Zahra Izzati Naila Alkhaliqi – SD Pojokusuman 1 Yogyakarta

Tim U-14:

  1. Alliya Khoirunissa – SMPN 12 Kota Bogor
  2. Bilqis Fatimah Azzahra – SMPN 2 Lembang
  3. Regina Mikaela Lintang Putri – SD Kanisius Duwet Kabupaten Sleman
  4. Asyifa Sholawa Farizqi – SDN 2 Rendeng Kudus
  5. Ayla Dva Khala Ahisma – SDN Nanggulan
  6. Della Citra Ayu – SMP 3 Kudus
  7. Renanthera Alun Addya P. – SD UT Bumi Kartini Jepara
  8. Clea Abelia – SDN Kalisari 01 Jakarta
  9. Andara Alisya – SDN Mekarjaya 12 Depok
  10. Amanda Fitriani – SDN 073 Pajagalan A Bandung
  11. Kazumi Zalfa Arrobi’ Nurlan – SDN 203 Kacapiring Bandung
  12. Kesya A. M. Nian – SDN Inpres Perumnas 2 Waena Jayapura