Dua penggawa Guinea menyatakan kesiapan mereka membawa Guinea tampil di Olimpiade setelah absen 56 tahun.
Bek tengah Strasbourg Saidou Sow menegaskan, Guinea U-23 datang ke Paris bukan untuk memberikan tiket ke Olimpiade Paris 2024 kepada timnas Indonesia U-23, lawan yang akan mereka hadapi dalam laga play-off di Centre National du Football de Clairefontaine, Kamis (9/5) malam WIB.
Tim sepakbola Guinea pernah tampil di Olimpiade pada tahun 1968. Hanya saja, kala itu mereka bertanding di pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut bukan melalui babak kualifikasi.
Karena itu, Sow menyatakan, mereka tidak membuang peluang yang sudah ada di depan mata. Mereka hanya membutuhkan satu kemenangan untuk mendapatkan tiket ke Paris tersebut.
“Kami merasa seperti tim yang termotivasi. Kami semua tahu apa yang harus kami lakukan, jadi saya pikir kami cukup profesional untuk berpikir kami harus lolos dari kualifikasi,” tegas Sow.
“Kami di sini untuk pergi ke Olimpiade, itulah tujuan kami semua. Sejak tahun 1968 Guinea belum berpartisipasi dalam Olimpiade, jadi sejarahlah yang menandai suatu masa untuk menunjukkan Guinea masih ada.”
Pernyataan senada juga disampaikan Aguibou Camara. Gelandang klub Super League Yunani ini mengatakan, seluruh pemain sangat fokus dalam membidik target utama mereka, yakni tampil di Olimpiade. Camara bertekad membuat masyarakat Guinea bangga.
“Semua orang fokus. Saya juga berbicara dengan banyak pemain, mereka fokus pada pertandingan ini untuk lolos. Sudah lama sejak Guinea berpartisipasi dalam Olimpiade, jadi tujuan kami adalah lolos, kami di sini untuk membuat mereka bangga,” tandas pemain berusia 22 tahun tersebut.
Guinea U-23 berkekuatan 19 pemain untuk menghadapi timnas U-23. Mereka hanya memanggil lima pemain dari kompetisi domestik, sedangkan sisanya berkarir di Eropa.
Pemenang pertandingan ini nantinya akan masuk ke dalam Grup A bersama tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.