Pengamat ingatkan peran penasehat teknis Jordi Cruyff akan terbatas

Pengamat ingatkan peran penasehat teknis Jordi Cruyff akan terbatas

Dia hanya memberikan masukan. Mau dijalankan atau tidak itu kan sepenuhnya hak pelatih

Jakarta (ANTARA) – Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menilai peran penasehat teknis timnas, Jordi Cruyff, akan terbatas, sebab wewenang sepenuhnya akan berada di tangan pelatih Patrick Kluivert.

“Jadi kalau misalnya jika Jordi mungkin dia dibutuhkan untuk memberikan masukan atau nasehat timnas senior pada saat ini, misalnya yang terdekat kan akan hadapi laga lanjutan putaran tiga ya. Saya pikir mungkin di situ posisi dari Jordi akan dioptimalkan, mungkin misalkan ngasih masukan untuk Patrick di tim kepelatihan timnas,” kata Kesit ketika dihubungi melalui sambungan telpon.

“Bisa saja di timnas senior, bisa juga di tim U-20 atau U-23 gitu ya. Tapi kan sifatnya hanya semacam penasihat saja. Dia hanya memberikan masukan. Mau dijalankan atau tidak itu kan sepenuhnya hak pelatih,” lanjut Kesit.

Baca juga: Profil Jordi Cruyff, penasihat teknis baru Timnas Indonesia

Saat ditanyai apakah lebih baik Jordi mengisi posisi Direktur Teknik PSSI, dengan mempertimbangkan pengalaman pria Belanda itu berada di balik layar kepelatihan tim, Kesit menyebut bahwa peran dan tanggung jawabnya sangat berbeda dengan penasehat timnas.

“Kalau direktur teknik ini kan dia kayak menyiapkan kurikulum nih, yang semua dia buat itu kan harus dijalankan. Karena dia melingkupi tugas federasi. Bagaimana misalnya mengembangkan teknik para pemain Indonesia dari mulai level akar rumput sampai ke tingkat senior kan gitu. Bagaimana kemudian metode pelatihan. Pokoknya yang terkait dengan teknis di federasi, karena tujuannya kan bagaimana kemudian sistem sepak bolanya seragam,” ucapnya.

Setelah pensiun sebagai pesepak bola profesional, Jordi memang memiliki rekam jejak yang cukup baik sebagai sosok di balik layar. Jordi cukup sukses menjalani peran sebagai direktur sepak bola di Larnaca dan Maccabi Tel Aviv.

Baca juga: Kedatangan Jordi Cruyff bukan untuk rayu pemain keturunan Belanda

Meski menyandang nama besar Cruyff, Kesit mengingatkan untuk tidak terlalu berharap Jordi akan banyak mencetuskan dan menanamkan filosofi permainan sepak bola.

“Kalau menurut saya Jordi sama ayahnya, jauh ya. Walaupun Jordi pernah main di Barca dan MU, tapi kan dia tidak terlalu menonjol. Sebenarnya dia menonjol, karena dia putranya Johan Cruyff. Tapi kalau dari sisi kemampuan, prestasi ya masih kalah jauh,” ucap Kesit.

“Secara kemampuan, kalau untuk penasehat teknis ya seperti yang tadi, mungkin dia bisa. Dengan pengalamannya dia di MU, pengalamannya dia di Ajax, pengalamannya dia di Barca, itu mungkin bisa jadi referensi,” ujarnya.

Baca juga: Filosofi bermain jadi alasan PSSI datangkan Jordi Cruyff

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025