Chelsea tengah terjebak tren lima laga tanpa kemenangan di Liga Primer Inggris, sehingga sekali lagi terancam harus berjuang demi finis empat besar.
Sebulan yang lalu, Chelsea hanya terpaut beberapa poin dari pemuncak klasemen Liga Inggris, Liverpool. Bayangan The Blues menjadi tim kejutan dalam pacuan gelar pun bukan cuma imajinasi – jauh lebih baik dari prediksi pramusim yang mayoritas berkata bahwa mereka akan beruntung jika berhasil lolos ke zona Eropa lagi.
Tetapi kasak-kusuk dari kubu Stamford Bridge tak setuju. Sang pelatih Enzo Maresca serta berbagai anggota tim utama Chelsea, juga para penggemar di media sosial, ngotot bahwa The Blues bukan penantang gelar. Tapi tindakan lebih lantang dari sekadar kata, dan setelah lima laga tanpa kemenangan – diimbangi Everton, Crystal Palace, dan Bournemouth, serta kekalahan di tangan Fulham dan Ipswich – mereka terbukti benar. Tahun ini belum tahunnya Chelsea.
Pendakian Chelsea ke peringkat dua sama sekali tidak terlihat sebagai sebuah kebetulan belaka. Mereka benar-benar pantas berada di sana setelah mencatatkan serangkaian kemenangan impresif sepanjang November hingga pertengahan Desember. The Blues memang tak bisa mengalahkan dua penantang gelar sesungguhnya, Liverpool dan Arsenal, tapi bisa mengimbangi mereka secara permainan.
Melihat Manchester City, Manchester United, dan Tottenham terseok-seok, Chelsea pun digadang-gadang hampir pasti lolos ke Liga Champions. Tapi kini mereka dipaksa harus bersusah-payah lagi untuk lolos empat besar, setelah periode Nataru penuh petaka.