Penyelesaian akhir terus kita tingkatkan, karena masih belum optimal
Pamekasan (ANTARA) – Pelatih Madura United FC Alfredo Vera mengaku, penyelesaian akhir anak asuhnya perlu terus diperbaiki, karena peluang yang tercipta banyak yang gagal dikonversi menjadi gol.
“Penyelesaian akhir terus kita tingkatkan, karena masih belum optimal,” katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu.
Pelatih asal Argentina itu lebih lanjut menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi dari dua pertandingan yang dijalani Madura United, penyelesaian akhir klub berjuluk ‘Laskar Sape Kerrap‘ itu masih lemah.
Baca juga: Persik tunduk 1-2 dari Madura United
Ia mencontohkan saat Madura menjamu Persis Solo pada 9 Agustus 2025 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan.
Menurut Alfredo Vera di laga itu banyak peluang tercipta, akan tetapi tidak bisa dikonversi menjadi gol, sehingga tim tuan rumah terpaksa kalah 1-2 atas tim tamu.
Demikian juga, sambung dia, saat Madura bertandang ke Kediri melawan Persik Kediri.
“Di laga itu, Madura memang pulang dengan membawa poin penuh. Tapi banyak peluang yang belum bisa dikonversi menjadi gol, sehingga kemenangan Madura tipis atas Persik Kediri,” katanya.
Selain pola penyelesaian akhir, yang juga perlu dibenahi adalah pertahanan di lini belakang Madura United.
Baca juga: Persis bungkam Madura United 2-1 di kandangnya
Menurut Alfredo Vera dalam dua laga ini, Madura telah kebobolan tiga gol dari tiga gol yang tercipta.
“Skor sama antara gol dan kebobolan menunjukkan bahwa pola permainan perlu perbaikan, baik dari sisi penyelesaian akhir, maupun pertahanan di lini belakang,” katanya.
Madura United FC merupakan satu dari 18 klub yang berlaga di kompetisi BRI Liga 1 Indonesia 2025-2026.
Klub sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat Madura tersebut kini berada di peringkat sembilan klasemen sementara dengan meraih 3 poin hasil satu kali kalah dan satu kali menang.
Baca juga: Lulinha ingin bawa Madura United cetak poin perdana
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.