Sebelumnya, mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger, berpendapat mengenai keluhan cuaca tersebut.
Wenger mengatakan akan ada pelajaran yang bisa dipetik dari versi pertama Piala Dunia Antarklub yang diperluas.
“Panas di beberapa pertandingan memang menjadi masalah, tetapi kami mencoba mengatasinya dengan mendinginkan lapangan saat jeda, menyiram lapangan selama jeda, dan secara keseluruhan saya merasa kami belajar banyak dari hal itu,” kata Wenger.
“Di dua tempat berbeda terdapat masalah, salah satunya adalah Orlando. Namun, kami tidak boleh meremehkan kualitas lapangan rumput asli,” katanya.
“Rumput di sini agak berbeda. Rumputnya sedikit lebih keras atau lebih tahan daripada di negara lain. Lapangannya datar. Namun, setelah kami menyiram rumput, semua orang senang,” lanjutnya,
“Tentu saja tahun depan di stadion juga akan ada lebih banyak stadion beratap dan waktu siaran TV akan lebih sensitif. Di saat yang sama, kondisi cuaca bisa menjadi masalah bagi semua orang.”
“Saya meminta analis kami untuk menganalisis dampak panas. Kami menemukan bahwa panas di atas 35°C berdampak pada lari kecepatan tinggi, jadi lari cepat, bukan lari jarak jauh. Anda harus siap menghadapinya.”
Sumber: Tribal Football