Premier League Mau Atur Selebrasi Gol Usai Lewis-Skelly Ledek Haaland?

Premier League Mau Atur Selebrasi Gol Usai Lewis-Skelly Ledek Haaland?


Jakarta

Setelah Myles Lewis-Skelly meledek Erling Haaland lewat selebrasi meditasi, muncul kabar rencana Premier League untuk mengatur perayaan gol pemain.

Lewis-Skelly ikut meramaikan pesta gol 5-1 yang dibukukan Arsenal atas Manchester City pada akhir pekan. Pemain 18 tahun itu lalu merayakan gol perdana dalam karier profesionalnya dengan duduk bermeditasi ala yoga.

Perayaan gol semacam itu sendiri cukup identik dengan Haaland. Bahkan beberapa tahun lalu para pemain Paris Saint-Germain pernah ramai-ramai melakukan selebrasi serupa guna meledek Haaland yang masih di Borussia Dortmund.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tindakan Myles Lewis-Skelly sendiri terindikasi dilakukan sebagai balasan usai Haaland mendampratnya dengan bilang “kamu itu siapa?” setelah gol John Stones membuat Man City imbang 2-2 di kandang Arsenal bulan September lalu.

Namun, perayaan gol Myles Lewis-Skelly dengan meledek Haaland itu lantas menuai beberapa kecaman karena dianggap berlebihan dan “tidak hormat”. Kritik di antaranya datang dari pundit Gary Neville dan Jamie Carragher.

Sehubungan dengan itu, ternyata Premier League saat ini juga sudah memiliki rencana untuk mengatur perayaan gol. Mereka ingin para pemain tidak sampai kelewat batas.

“Ada keseimbangan yang harus dijaga. Kita semua pasti ingin melihat selebrasi. Beberapa di antaranya terkadang amat lucu, menghibur, tapi harus ada batasannya,” kata Chief Football Officer Premier League Tony Scholes.

“Ketika sudah melewati batas, jadi mengolok-olok atau bentuk kritikan, kami harus menanganinya.”

Aturan mengenai selebrasi itu sendiri antara lain sudah diadopsi terlebih dulu di kompetisi semacam NBA dan NFL. Pelanggaran akan berujung sanksi.

“Wasit NFL sudah membatasi selebrasi yang terlalu lama, kasar, atau gestur tertentu seperti gerakan menembak, isyarat seksual, atau mengolok-olok lawan. Ini bisa berujung hukuman di lapangan atau denda besar,” sebut talkSport.

“Mirip seperti pemain-pemain NBA yang bisa mendapatkan technical foul akibat perilaku tidak sportif. Dua kali melanggar, pemain pun bisa dikeluarkan dari pertandingan.”

(krs/bay)