Paulo Gali Freitas Tolak Tawaran Klub Malaysia Sebelum ke Persebaya

Paulo Gali Freitas Tolak Tawaran Klub Malaysia Sebelum ke Persebaya

Pengalaman Boni di Indonesia kemudian berlanjut dengan berkuliah di UPN Veteran Yogyakarta. Dari situlah, dia semakin memahami budaya Indonesia, termasuk tetap fasih berbahasa Indonesia dan mulai bisa berbahasa Jawa.

Lain halnya dengan Gali Freitas yang lahir saat Timor-Leste sudah merdeka serta menggunakan bahasa Portugis dan Tetun sebagai bahasa resmi. Kebanyakan anak muda di sana sudah tidak mempelajari bahasa Indonesia secara formal.

Hal itulah yang kemudian membuat Boni memberi masukan kepada Gali Freitas. Setelah dua musim, sang pemain kini sudah fasih berbahasa Indonesia juga. Termasuk, memahami sejarah dan kultur sepak bola Indonesia.

“Ya, Persebaya itu klub besar. Sejak saya masih remaja dulu, tim ini dikenal luas. Tawaran dari Persebaya jadi suatu kehormatan buat kami. Persebaya ini termasuk klub raksasa Indonesia,” ujar Boni da Costa.

“Dari keluarga, kami memberi masukan kepada Gali. Tekanan suporter akan lebih besar, ini berbeda dengan PSIS. Dia paham itu. Gali sudah tahu harus terus selalu fokus dan tidak lengah supaya bisa berkontribusi,” ucapnya.