Lens kejutkan Ligue 1! Dipimpin pelatih ‘kemarin sore’ dan pemain buangan Liga Inggris, mereka kini puncaki klasemen, kangkangi PSG.
Ligue 1 Prancis musim ini menyajikan kejutan besar yang tak terduga. Di tengah dominasi finansial raksasa seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan Marseille, sebuah tim dengan anggaran jauh lebih kecil justru menyeruak ke puncak klasemen. RC Lens, klub yang sempat terombang-ambing di divisi dua beberapa tahun lalu, kini memimpin balapan gelar juara setelah 14 pertandingan dengan gaya permainan yang revolusioner.
Yang membuat pencapaian ini semakin luar biasa adalah fakta bahwa Lens baru saja menunjuk pelatih kepala Pierre Sage di musim panas, dan skuad mereka banyak dihuni oleh pemain-pemain yang dianggap “gagal” di Liga Primer Inggris. Nama-nama seperti Florian Thauvin (eks Newcastle), Odsonne Edouard (eks Crystal Palace), dan Malang Sarr (eks Chelsea) menemukan kembali performa terbaik mereka di bawah asuhan Sage, membuktikan bahwa mereka belum habis.
Kunci kesuksesan Lens bukan pada satu bintang besar, melainkan pada sistem permainan yang cerdas dan efektif. Mereka menerapkan formasi 3-4-3 yang fleksibel, pressing agresif, dan pemanfaatan bola mati yang inovatif. Statistik menunjukkan dominasi mereka dalam aspek-aspek tertentu yang membuat lawan kesulitan mengembangkan permainan, mengubah status mereka dari kuda hitam menjadi kandidat juara.
GOAL coba membedah secara mendalam taktik di balik revolusi RC Lens. Kita akan melihat bagaimana Pierre Sage mengubah tim ini menjadi mesin pressing, bagaimana mereka memanfaatkan pemain “buangan” menjadi pilar utama, dan apakah dongeng ini bisa berakhir dengan trofi juara di akhir musim.