Lebih dari sekadar angka, 46 kartu merah Gerardo Bedoya adalah kisah tentang agresi, intimidasi, dan sebuah rekor yang tak akan lekang oleh waktu.
Dalam buku sejarah sepakbola, nama Gerardo Bedoya terukir dengan tinta merah, bukan karena gol-gol spektakuler, melainkan karena sebuah rekor yang mengejutkan sekaligus menakutkan. Pemain asal Kolombia ini memegang catatan sebagai pesepakbola profesional dengan jumlah kartu merah terbanyak sepanjang masa, sebuah prestasi kelam yang tampaknya mustahil untuk disaingi.
Dengan total 46 kali pengusiran dari lapangan, Bedoya mendefinisikan ulang peran gelandang bertahan menjadi seorang “penjagal” sejati. Julukannya, “The Beast” atau “Si Buas”, bukanlah sekadar hiasan, melainkan cerminan akurat dari gaya permainannya yang tanpa kompromi, agresif, dan selalu berada di ambang batas pelanggaran. Setiap pertandingan adalah medan perang baginya.
Kariernya yang panjang di berbagai klub Amerika Selatan dan bersama tim nasional Kolombia diwarnai oleh konfrontasi, tekel keras, dan momen-momen kontroversial yang tak terhitung jumlahnya. Angka 46 kartu merah bukanlah sebuah kebetulan, melainkan konsistensi dari sebuah filosofi bermain yang mengandalkan intimidasi sebagai senjata utama untuk meraih kemenangan bagi timnya.
Bagaimana rincian dari rekor luar biasa ini? Insiden mana yang paling brutal? Dan mengapa rekor Bedoya kemungkinan besar akan abadi selamanya di tengah perubahan zaman? GOAL coba menjelaskannya di sini!