Rashford Pergi karena Tak Mampu Beradaptasi

Rashford Pergi karena Tak Mampu Beradaptasi


Manchester

Marcus Rashford telah dilepas Manchester United ke Aston Villa hingga akhir musim. Manajer Ruben Amorim menjelaskan bahwa sang pemain memang tak cocok dengan skema yang ia terapkan.

Sejak Amorim tiba pada November lalu, Rashford hanya turun enam kali di seluruh ajang. Meski ia sempat mencetak tiga gol di Premier League, namun Amorim akhirnya tak lagi memakai pemain 27 tahun dalam tujuh pekan terakhir.

Laga melawan Viktoria Plzen di Liga Europa pada 12 Desember lalu menjadi penampilan terakhir Rashford bersama Setan Merah. Dalam 12 laga berikutnya, ia hanya sekali masuk daftar skuad, itu pun cuma duduk manis di bench.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama enam kali diturunkan Amorim, Transfermarkt mencatat Rashford pernah dipakai di empat posisi berbeda, mulai dari sayap kiri, gelandang serang, second striker, hingga penyerang tengah. Meski tergolong serba bisa, namun akhirnya ia tetap dilepas.

Dalam jumpa pers jelang melawan Leicester City di Piala FA, Amorim ditanya apakah reputasinya akan terganggu jika nantinya Rashford tampil bersinar di bawah asuhan Unai Emery di Aston Villa. Ia menjawab tak semua pemain cocok dengan skema semua pelatih.

“Saya hanya bisa bilang saya tak bisa menempatkan Marcus untuk bermain sepak bola sebagaimana mestinya dan berlatih sesuai cara pandang saya,” ujar Amorim seperti dikutip The Guardian.

“Terkadang ada seorang pemain yang tampil bagus dengan satu pelatih namun hasilnya berbeda saat ditangani pelatih lain. Saya mendoakan kesuksesan untuk Rashford dan Unai Emery, dan mereka bisa terhubung karena dia pemain yang sangat bagus.”

Amorim lalu kembali ditanya apakah Rashford pernah mengungkapkan rasa tidak setuju kepadanya soal filosofi yang diterapkan. Pelatih 40 tahun itu berujar apa yang terjadi tidaklah seperti itu.

“Anda tahu, seperti saya, yang terjadi tidak begitu, itu adalah sesuatu yang dirasakan, sebagai pelatih dan pemain. Itu hal yang normal dan terjadi dengan banyak pelatih,” Amorim melanjutkan.

“Hal terpenting adalah saya di sini mengatakan bahwa ini adalah keputusan saya. Begitu juga dengan Tyrell (Malacia) dan Antony. Sayalah yang memutuskan untuk meminjamkan mereka (ke klub lain),” tegas Amorim.

Pergantian pelatih dari Erik ten Hag ke Amorim yang memiliki filosofi permainan berbeda membuat para pemain MU bekerja keras untuk beradaptasi. Mereka yang tak mampu (dan sebagian besar merupakan pemain bawaan Ten Hag) akhirnya tersingkir.

(adp/yna)