Di sisi lain, BMKG turut mengembangkan inovasi dalam layanan prakiraan cuaca melalui penerapan Impact-Based Forecast (IBF).
Sistem ini tidak hanya menyajikan prediksi kondisi cuaca, tetapi juga menilai potensi dampak yang mungkin ditimbulkan sehingga informasi yang disampaikan lebih kontekstual bagi masyarakat dan pemangku kepentingan.
Melalui IBF, BMKG menyertakan rekomendasi langkah respons yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi.
Sistem ini disusun dengan mempertimbangkan unsur bahaya, risiko, keterpaparan, dan kerentanan, serta mengacu pada pedoman Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), UN Hyogo Framework, dan UN Sendai Framework.
Sumber: merdeka.com