Bola.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meyakini 2026 akan menjadi momen perbaikan ekonomi nasional. Menurutnya, banyak tantangan yang dihadapi sepanjang 2025 ini sehingga pertumbuhan ekonomi agak tertekan.
Airlangga mengungkap beberapa tantangan yaitu memanasnya geopolitik global, mulai dari perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Gaza, hingga perang tarif atas penetapan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Namun, ada beberapa tanda yang dilihat Menko Airlangga sebagai sinyal ekonomi akan membaik di 2026.
“Kami melihat ke depan headwind sudah lewat dan ini akan berubah menjadi tailwind. Maka ke depan kami melihat upside risk itu lebih tinggi daripada downside risk. Sehingga kami optimistis ke depan,” ungkap Airlangga dalam Indonesia Connect Outlook 2026, di The Hall Senayan City, SCTV Tower, Jakarta, dikutip Kamis (4/12/2025).
Dia menguraikan beberapa pertanda perbaikan ekonomi nasional, mulai dari capaian purchasing managers index (PMI) manufaktur di angka 53,3 yang mengindikasikan ekspansi. Lalu, indeks keyakinan konsumen di angka 121,2, serta mandiri spending index (MSI) dengan capaian 312,8.
Penjualan kendaraan bermotor juga naik 8,4 persen pada Oktober 2025, serta mobil listrik termasuk hybrid yang naik 18 persen. Mobil konvensional atau BBM juga cukup laris dengan harga Rp300 jutaan. Tak lupa, opmitisme investor yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus angka 8.600.
“Dengan indikator tersebut kami melihat juga BI menurunkan tingkat suku bunga sebesar 125 basis point di tahun ini. Maka harapannya kredit akan tumbuh di tahun depan plus penggelontoran dana ataupun oleh Menteri Keuangan yang sebesar Rp 200 triliun itu juga akibatnya akan muncul di tahun depan,” beber dia.