Melihat pencapaian tersebut, Pemprov akan mendorong pasar-pasar lain untuk mengikuti jejak serupa.
“Pasar yang belum menggunakan sistem digital akan segera kami dorong, bersamaan dengan renovasi fisik,” tambahnya.
Selain itu, Pemprov telah berdialog dengan koperasi pedagang. Para pedagang menekankan pentingnya optimalisasi pasar disertai penataan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) agar tidak digunakan untuk berjualan.
“Renovasi akan segera kami lakukan, dan fasos fasum di pasar tidak akan digunakan oleh Pasar Jaya untuk kegiatan dagang,” lanjut Pramono.
Dengan langkah ini, Pemprov Jakarta berharap pasar tradisional tidak hanya lebih bersih dan tertata, tetapi juga lebih modern dan kompetitif melalui pemanfaatan teknologi digital.